Mahfudzot Kelas 1 KMI Gontor Beserta Syarah Penjelasannya (11-20)
11. بَيْضَةُ اليَوْمِ خَيْرٌ مِنْ دَجَاجَةِ الغَدِ
Telur hari ini lebih baik
daripada ayam esok hari.
Maksudnya
adalah mengambil sesuatu yang sudah ada pada genggaman kita pada hari ini itu
lebih baik daripada menunggu sesuatu yang datangnya atau tidaknya belum pasti
di kemudian hari. Karena pada yang demikian itu terdapat risiko yang besar yang
mana ada kemungkinan kita tak akan mendapatkan sesuatu sama sekali.
12. الوَقْتُ أَثْمَنُ مِنَ الذَّهَبِ
Waktu itu lebih mahal
daripada emas.
Emas dan
harta yang habis masih bisa dicari, namun waktu dan kesempatan yang berlalu tak
akan pernah bisa kembali lagi.
13. العَقْلُ السَّلِيْمُ فيِ الجِسْمِ السَّلِيْمِ
Akal yang sehat itu terletak
pada badan yang sehat.
Tak dapat
dipungkiri bahwa kesehatan jasmani seseorang itu sedikit atau banyak pasti
mempengaruhi kesehatan rohaninya.
14. خَيْرُ جَلِيْسٍ فيِ الزَّمَانِ كِتَابٌ
Sebaik-baik teman duduk pada
setiap waktu adalah buku.
Ini sejalan
dengan ayat pertama yang diturunkan di dalam Al-Quran yang berbunyi “bacalah!”..
Maka sudah seharusnya bagi kita untuk memanfaatkan waktu-waktu kita dengan
membaca dan menelaah.
15. مَنْ يَزْرَعْ يَحْصُدْ
Barang siapa menanam, pasti
akan memanen (hasilnya).
Maksudnya
semua orang pasti akan mendapatkan hasil ataupun balasan atas segala perbuatannya.
Baik maupun buruk perbuatan itu. Ini selaras dengan kandungan salah satu ayat
dalam surat Al-Zalzalah: “Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan sekecil apa
pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan
kejahatan sekecil apa pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula”.
16. خَيْرُ الأَصْحَابِ مَنْ يَدُلُّكَ عَلىَ الخَيْرِ
Sebaik-baik teman itu ialah
yang menunjukkan kamu kepada kebaikan.
Banyak orang
tertipu dan menyangka bahwa teman terbaik adalah yang selalu mendukung apapun
yang kita lakukan baik itu benar maupun salah. Namun ketahuilah bahwa teman
sejati itu adalah yang selalu menginginkan kebaikan untuk kita walaupun dengan
cara memarahi kita tatkala kita berbuat kesalahan. Karena yang ia inginkan
hanyalah menunjukkan jalan kebaikan kepada kita.
17. لَوْلاَ العِلْمُ لَكَانَ النَّاسُ كَالبَهَائِمِ
Seandainya bukan karena ilmu,
niscaya manusia itu seperti binatang.
Manusia itu
derajatnya bisa melebihi Malaikat dan bisa juga lebih rendah dari binatang
sekalipun, semuanya bergantung kepada amal dan perbuatan. Adapun ilmu di dalam
hidup ini berperan sebagai penuntun bagi anak manusia untuk tidak terjerumus ke
dalam perbuatan yang membawanya menuju lembah kehancuran. Karena itulah kita
dituntut untuk menuntut ilmu sepanjang hayat.
18. العِلْمُ فيِ الصِّغَرِ كَالنَّقْشِ عَلىَ الحَجَرِ
Ilmu pengetahuan di waktu
kecil itu, bagaikan ukiran di atas batu.
Menuntut
ilmu di waktu kecil memang terasa berat, namun hasilnya akan selalu membekas
hingga dewasa, karena otak manusia ketika itu masih jernih. Namun tidak
demikian halnya dengan orang yang sudah tua, menuntut ilmu tatkala tua adalah
hal yang sangat sulit dikarenakan kemampuan otak dan fisik yang sudah menurun.
19. لَنْ تَرْجِعَ الأَياَّمُ الَّتيِ مَضَتْ
Tidak akan kembali hari-hari
yang telah berlalu.
Maka sungguh
benar sekali jika dikatakan bahwa hal yang paling dekat dari kita adalah
kematian karena ia bisa datang kapan saja, dan hal yang paling jauh dari diri
kita adalah masa lalu, karena ia tak akan pernah kembali lagi.
20. تَعَلَّمَنْ صَغِيْرًا وَاعْمَلْ بِهِ كَبِيْرًا
Belajarlah di waktu kecil dan
amalkanlah di waktu besar.
Maksudnya
masa-masa muda itu hendaklah dipergunakan sebaik-baiknya untuk menuntut ilmu,
karena semua hal yang pernah kita pelajari di masa kecil, sekecil apapun hal
itu pasti akan berguna dan bisa kita amalkan di kemudian hari.
Baca Juga:
Posting Komentar untuk "Mahfudzot Kelas 1 KMI Gontor Beserta Syarah Penjelasannya (11-20)"