Mahfudzot Kelas 1 KMI Gontor Beserta Syarah Penjelasannya (31-40)
31. أَصْلِحْ نَفْسَكَ يَصْلُحْ لَكَ النَّاسُ
Perbaikilah
dirimu sendiri, niscaya orang-orang lain akan baik padamu.
Kita sering
mendengar orang berkata: “Orang baik akan bertemu dengan orang baik”. Memang
demikianlah adanya, biasanya memang orang yang baik akan selalu dikelilingi
oleh orang-orang yang baik pula. Maka jika kita ingin orang-orang yang berada
di sekitar kita berlaku baik, yang perlu kita perhatikan terlebih dahulu adalah
memperbaiki diri sendiri.
32. فَكِّرْ قَبْلَ أَنْ تَعْزِمَ
Berpikirlah
dahulu sebelum kamu berkemauan (merencanakan).
Manusia
diberikan akan oleh Allah supaya dapat berpikir dan mempertimbangkan segala hal
yang akan ia lakukan, karena itu pula segala amal perbuatannya akan
dipertanggungjawabkan pada hari kiamat nanti. Maka sudah selayaknya bagi kita
untuk berpikir matang-matang sebelum melakukan sesuatu.
33. مَنْ عَرَفَ بُعْدَ السَّفَرِ اِسْتَعَدَّ
Barangsiapa
tahu jauhnya perjalanan, bersiap-siaplah ia.
Maksudnya
adalah bahwasanya perjalanan hidup kita ini sebenarnya panjang dan
berliku-liku, maka hendaklah kita mempersiapkan diri kita untuk menghadapi
segala hal yang mungkin akan terjadi ke depannya. Prinsip ini berlaku pula bagi
orang yang akan memulai sebuah pekerjaan yang berat, maka hendaklah ia
mempersiapkan dirinya matang-matang agar pekerjaannya itu tidak kandas di
tengah jalan.
34. مَنْ حَفَرَ حُفْرَةً وَقَعَ فِيْهَا
Barang siapa
menggali lubang, akan terperosoklah ia di dalamnya.
Hal ini
senada dengan firman Allah SWT di dalam surah As-Syura ayat 40 :
وَجَزَاءُ سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِّثْلُهَا
“Dan balasan
dari sebuah keburukan adalah keburukan semisalnya.”
Karena
itulah kita sering melihat orang yang melakukan sesuatu untuk mencelakakan
orang lain, tapi ternyata malah mencelakakan dirinya sendiri.
35. عَدُوٌّ عَاقِلٌ خَيْرٌ مِنْ صَدِيْقٍ جَاهِلٍ
Musuh yang
pandai, lebih baik daripada teman yang bodoh.
Karena teman
yang bodoh terkadang malah menjerumuskan kita kepada langkah yang salah yang
akhirnya membuat kita merugi. Adapun musuh yang pandai, malah memberikan kita
semangat untuk meningkatkan kemampuan diri kita agar mampu bersaing ataupun
mengalahkannya.
36. مَنْ كَثُرَ إِحْسَانُهُ كَثُرَ إِخْوَانُهُ
Barangsiapa
banyak perbuatan baiknya, banyak pulalah temannya.
Tidak perlu
diragukan lagi bahwa orang yang sering berbuat baik kepada orang lain akan
disukai olah banyak orang. Demikian pula sebaliknya, orang yang sering berbuat
keburukan, pasti akan dijauhi oleh orang lain.
37. اِجْهَدْ وَلاَ تَكْسَلْ وَلاَ تَكُ غَافِلاً فَنَدَامَةُ
العُقْبىَ لِمَنْ يَتَكاَسَلُ
Bersungguh-sungguhlah
dan janganlah bermalas-malasan dan jangan pula lengah, karena penyesalan itu
bagi orang yang bermalas-malas.
Kemalasan
adalah salah satu penyakit berbahaya yang perlu dihindari, karena itulah
Rasulullah SAW mengajarkan kita untuk berdoa:
اللَّهُمَّ إِنَّا
نَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ، وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ الْعَجْزِ
وَالْكَسَلِ، وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ، وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ
غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ.
“Ya
Allah! Sesungguhnya kami berlindung kepada-Mu dari kesusahan, kesedihan,
kelemahan, kemalasan, kekikiran, lilitan hutang dan tekanan orang lain.”
38. لاَ تُؤَخِّرْ عَمَلَكَ إِلىَ الغَدِ مَا تَقْدِرُ أَنْ
تَعْمَلَهُ اليَوْمَ
Janganlah
mengakhirkan hingga esok hari pekerjaanmu yang kamu dapat mengejakannya pada
hari ini.
Ini adalah
sebuah prinsip hidup yang patut untuk kita pegang, karena manusia itu cenderung
lupa dan waktu itu terus berjalan tanpa pernah berhenti. Jika pekerjaan hari
ini ditunda hingga esok hari, bisa jadi pekerjaan itu akan terlupakan atau bisa
jadi esok hari akan muncul pekerjaan lain yang akan membuat pekerjaan kita
semakin bertumpuk.
39. اُتْرُكِ الشَّرَّ يَتْرُكْكَ
Tinggalkanlah
kejahatan, niscaya ia (kejahatan itu) akan meninggalkanmu.
Tidak semua
dosa dan kesalahan yang diperbuat oleh manusia itu disebabkan oleh godaan
Setan. Terkadang penyebab utama dari sebuah dosa adalah nafsu yang ada di dalam
diri manusia itu sendiri. Karena itulah dikatakan, tinggalkan kejahatan.
Maksudnya tinggalkanlah godaan hawa nafsu itu, niscaya kita akan terhindar dari
perbuatan dosa itu.
40. خَيْرُ النَّاسِ أَحْسَنُهُمْ خُلُقاً وَأَنْفَعُهُمْ
لِلنَّاسِ
Sebaik-baik
manusia itu adalah yang paling baik budi pekertinya dan yang paling bermanfaat
bagi manusia.
Manusia
terlahir sebagai makhluk sosial yang artinya ia harus dapat berinteraksi dengan
orang-orang di sekitarnya dengan baik. Karena itu ia harus berperan penting di
dalam masyarakat dengan memberikan manfaat ataupun dengan berakhlak baik
sehingga terciptalah suasana yang rukun dan harmoni.
Baca Juga:
assalamualaikum. terimaksih atas ilmu yg luar biasa ini, izin mengamalakan,semoga berkah semua
BalasHapusAamiin.. Sama-sama..
Hapus