Mahfudzot Kelas 2 KMI Gontor Beserta Arti dan Penjelasannya (Bagian 22)
لِلْبُوْصِيْرِي فيِ تَحْذِيْرِ هَوَى النَفْسِ
Syair Bushiri* Dalam
Berhati-hati Tehadap Hawa Nafsu
**************************
النَفْسُ كَالطِفْلِ إِنْ
تُهْمِلْهُ شَبَّ عَلَى #
حُبِّ الرَضَاعِ وَإِنْ
تَفْطِمْهُ يَنْفَطِمِ
Hawa nafsu itu seperti
anak kecil, jika kau biarkan menyusu sampai dewasa,
Dia akan terus menyusu.
Tapi jika engkau memisahkannya dia akan berhenti.
كَمْ
حَسَّنَتْ لَذَّةً لِلْمَرْءِ قَاتِلَةً #
مِنْ
حَيْثُ لَمْ يَدْرِ أَنَّ السُمَّ فيِ الدَسَمِ
Betapa sering nafsu menjadikan sesuatu yang nikmat namun mematikan
itu terlihat baik.
Sampai-sampai orang tidak tahu bahwasannya ada racun di
dalam lemak.
**************************
Syarah / Penjelasan dan Kesimpulan:
****************************************
Nafsu itu
diumpamakan seperti seorang anak kecil yang sedang menyusu, anak yang menyusu
biasanya kalau tidak diberhentikan menyusu (disapih), akan terus menyusu hingga
besar. Nafsu manusia pun seperti itu, jika manusia tidak memaksakan dirinya
untuk berhenti menuruti hawa nafsunya, maka dapat dipastikan ia tak akan pernah
bisa berhenti selamanya.
Di sisi lain,
nafsu manusia terkadang menjadikan sesuatu yang sebenarnya berbahaya terlihat
seperti sebuah kenikmatan yang baik di mata manusia, hal ini mirip seperti
makanan lezat yang mengandung racun yang dapat membahayakan nyawa manusia itu
sendiri.
****************************************
Kata kunci: an-Nafsu kat-thifli, syabba 'alaa hubbi ar-radhaa'i, yanfathim, qaatilatan, as-summa fid dasami.
________________
* Imam Bushiri, adalah pengarang Qashidah Burdah yang
sangat terkenal yang berisi keindahan untaian shalawat dan salam atas Nabi
Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam..
Posting Komentar untuk "Mahfudzot Kelas 2 KMI Gontor Beserta Arti dan Penjelasannya (Bagian 22)"