Mahfudzot Kelas 4 KMI Gontor Beserta Arti dan Penjelasannya (11)
Mahfuzhat Kelas 4 KMI - Nomor 11 |
لِصَالِحِ بْنِ عَبْدِ القُدُّوْسِ (المُتَوَفَّى سَنَةَ
٨٥٥ هـ) في مُعَامَلَةِ العَدُوِّ
Syair Sholeh bin Abdul
Qudus (Wafat 855 H) Tentang Bergaul dengan Musuh
وَابْدَأْ عَدُوَّكَ
بِالتَحِيَّةِ وَلْتَكُنْ # مِنْهُ زَمَانَكَ خَائِفًا تَتَرَقَّبُ
وَاحْذَرْهُ إِنْ
لاَقَيْتَهُ مُتَبَسِّمًا # فَاللَّيْثُ يَبْدُوْ نَابُهُ إِذْ يَغْضَبُ
إِنَّ العَدُوَّ وَ
إِنْ تَقَادَمَ عَهْدُهُ # فَالحِقْدُ بَاقٍ فيِ الصُدُوْرِ مُغَيَّبُ
وَإِذَا الصَدِيْقُ
لَقِيْتَهُ مُتَمَلِّقًا # فَهُوَ العَدُوُّ وَ حَقُّهُ يُتَجَنَّبُ
لاَ خَيْرَ فيِ وُدِّ
امْرِئٍ مُتَمَلِّقٍ # حُلْوِ اللِسَانِ وَ قَلْبُهُ يَتَلَهَّبُ
يَلْقَاكَ يَحْلِفُ
أَنَّهُ بِكَ وَاثِقٌ # وَإِذَا تَوَارَى عَنْكَ فَهُوَ العَقْرَبُ
Terjemahan:
Mulailah memberi salam kepada musuh. Namun hendaklah tetap ada waktumu
untuk waspada dan siap siaga.
Berhati-hatilah, jika kau bertemu dengannya dalam keadaan tersenyum. Karena
singa memperlihatkan taringnya jika sedang marah.
Sesungguhnya musuh, sekalipun sudah lama berlalu masanya. Maka kebencian
tetap ada di dalam dadanya meski disembunyikan.
Jika seorang sahabat, kau temui dalam keadaan mencari muka. Maka dia itu
musuh, dan sudah semestinya untuk dijauhi.
Tiada kebaikan pada kasih sayang seorang pencari muka. Manis di bibir, sedangkan
hatinya panas membara.
Ia menemuimu, seraya bersumpah setia padamu. Namun jika membelakangimu, ia
laksana kalajengking.
Syarah / Penjelasan dan Kesimpulan:
Dalam berinteraksi dengan
musuh, ada seni yang harus dipelajari, yang mana kalau kita tidak memahaminya
kita bisa saja celaka, di antaranya:
* Ketika bertemu dengan
musuh kita harus memulai memberi salam, ini artinya bahwa kita pada dasarnya
tidaklah menginginkan permusuhan, kedamaian adalah hal yang indah andai saja
bisa terwujud, namun walau begitu, kita harus selalu siaga, karena bisa jadi
musuh kita belum bisa menerima perdamaian yang kita tawarkan.
* Kita harus mengenali musuh kita dengan baik, karena sering
kali musuh itu menampilkan senyum manis yang palsu, sedangkan di dalam hatinya
tersimpan kebencian yang besar. Sang penyair menyerupakan hal ini dengan
perilaku singa yang menampakkan taringnya (seakan sedang tersenyum) tatkala ia
akan menyerang mangsanya.
* Kita harus tetap
berhati-hati terhadap musuh, walaupun sudah berlalu masa yang lama semenjak
permusuhan itu terjadi, karena musuh kita bisa jadi selalu menyimpan kebencian
di dalam hatinya walaupun telah lewat masa yang lama.
* Orang yang selalu mencari
muka (menjilat), maka ia hakikatnya adalah musuh walaupun ia tampak sebagai
teman, karena orang seperti ini tak lebih hanyalah oportunis yang hanya ingin
memanfaatkan kita untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang menguntungkan dirinya
semata.
Inilah sebagian di antara
hal-hal yang perlu kita perhatikan dalam berhubungan dengan musuh kita agar kita
selamat dari tipu dayanya.
Pesan moral: Hati-hatilah
terhadap musuh, karena ia terkadang datang dalam rupa yang terlihat bersahabat,
namun di dalam hatinya tersimpan segudang rencana yang akan mencelakakan kita
tatkala lengah.
Kata kunci
transliterasi: Al-Laisu yabduu naabuhu, Shaadiq Mutamalliq, Tamalluq, hulwi al lisan,
qalbuhu yatalahhabu, al ‘aqrabu.
Posting Komentar untuk "Mahfudzot Kelas 4 KMI Gontor Beserta Arti dan Penjelasannya (11)"